Pola hidup sehat tak mencegah pikun

Anggapan yang berkembang adalah kepikunan bisa dicegah dengan mengubah pola hidup, termasuk memilih pola makan yang sehat. Namun sebuah penelitian mengungkap, keduanya tidak saling berhubungan.

Temuan controversial ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan U.S. National Institutes of Health. Penelitian ini menganalisis 165 study terdahulu tenteng faktor resiko yang menyebabkan Alzheimer atau pikun.

Faktor-faktor biologis, perilaku, sosial dan lingkungan memang terkait dengan resiko seseorang untuk mengalami pikun. Namun hubungannya dinilai sangat kecil sehingga tidak bisa ditarik kesimpulan.

Dr. Martha L. Daviglus dari Northwestern University yang memimpin penelitian itu mengatakan, salah satu  factor yang dipelajari adalah pola hidup. Factor yang dimaksud antara lain meliputi diet mediteranian, konsumsi asam lemak omega 3, olahraga dan mengisi waktu luang.

“Ada kaitan antara perubahan pola hidup dengan penurunan resiko Alzheimer, namun terlalu lemah untuk dianjurkan pada pasien sebagai langkah pencegahan” ungkap Martha.

Selain pola hidup, beberapa faktos seperti obesitas, tekanan darah tinggi dan hiperkolesterolemia, serta depresi juga dinilai tidak memiliki hubungan yang meyakinkan dengan resiko Alzheimer. Menurut Martha bukti yang ditemukan tidak cukup kuat untuk disimpulkan.

Bukti yang kuat hanya didapat pada perokok dan penderita diabetes. Menurut peneliti, hanya faktor-faktor tersebut yang dapat memperbesar resiko penurunan kemampuan kognitif.

Para ahli memberikan tanggapan yang berbeda terkait temuan ini. Dr.Sam Gandy dari Mounth Sinai School of Medicine sepakat bahwa untuk memastikannya perlu diadakan uji klinis.

Sementara penelitian alzhimer dari University of California, Greg M Cole menilai temuan ini terlalu pesimistis. Menurutnya banyak kesalahan dalam penelitian tersebut karena hanya didasarkan pada study epidemologis, sehingga kesimpulannya kurang meyakinkan.(healtday)