Halaman

bantulah dengan mengklik dibawah ini

Your Ad Here

Sabtu, 27 November 2010

Waspadai Crayon, Penghapus, dan Spidol


Kalangan pendidik dan orang tua siswa dihimbau mewaspadai penggunaan plastik yang mengandung bahan kimia berbahaya pada perlengkapan alat tulis. Salah satu zat adiktif berbahaya itu adalah Phthalate, bahan pembuatan penghapus yang banyak digunakan siswa sekolah.

Lembaga ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI) tengah mengkaji kecenderungan adanya bahan kimia pada alat kelengkapan siswa dan mainan anak-anak. Kajian dilakukan karena diduga kuat sejumlah alat kelengkapan sekolah dan mainan anak-anak itu mengandung zat kimia berbahaya.

Kepala Division of Science and Technology Service LIPI, Agus haryono, bahan plastik berbahaya itu antara lain
monomer, zat tersisa yang tidak bereaksi saat pembentukan polimer. Styrofoam, salah satu bentuk monomer berbahaya. Selain itu zat berbahaya lainnya adalah pelentur plastik jenis Phyhalate.

Dalam keperluan sehari-hari, Phthalate dipakai sebagai pelembut plastik mainan anak-anak, pipa PVC, fraksi minyak dalam farfum, zat tambahan dalam hairspray, zat tambahan pengoles kayu, dan pelentur jok mobil. Di dunia alat tulis, phthalate digunakan dalam pembuatan penghapus, untuk melembutkan karet agar mudah dibentuk.

Selain penghapus, alat kelengkapan lain yang patut diwaspadai adalah krayon dan spidol. Krayon diduga mengandung unsur logam berat dan asbestos yang dalam jangka panjang menyebabkan gangguan pada otak, sistem syaraf, dan metabolism tubuh, serta memicu kanker.

Dalam jangka pendek, pengaruh yang bisa dirasakan biasanya anak-anak mengalami mual, muntah, sakit perut, dan diare. Bahan-bahan berbahaya itu masuk ke tubuh anak-anak melalui mulut, saat alat-alat itu di kulum, atau melalui hidung, saat anak-anak menghirup udara di sekitarnya.(rtk/rmh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar